Ditulis oleh ProFauna Admin pada Min, 12/30/2012 - 09:30
(30/12/2012) Tertangkapnya seorang oknum anggota Polair Polda Bali, berinisial MR, di Pantai Pandawa, Kutuh, Kuta Selatan, Badung pada, Kamis (27/12) malam lalu dalam kaitan dengan dugaan penyelundupan 22 ekor penyu, sungguh menjadi catatan merah pada akhir tahun 2012.
Ditulis oleh ProFauna Admin pada Min, 02/26/2012 - 11:00
(26/02/2012) Perdagangan cinderamata yang mengandung sisik penyu masih terjadi secara terbuka di Tanjung Benoa, Bali. Survey ProFauna Indonesia pada bulan Januari 2012 menunjukan ada puluhan cinderamata mengandung sisik penyu dalam bentuk gelang, kotak perhiasan dan pipa rokok yang dijual di Pulau Penyu, Tanjung Benoa, Bali. Gelang tersebut dijual seharga Rp 250 ribu, pipa rokok Rp 300 ribu dan kotak perhiasaan ukuran besar dijual seharga Rp 1 juta.
Ditulis oleh ProFauna Admin pada Kam, 02/23/2012 - 11:00
Tanjung Benoa, Bali dulu dikenal sebagai pusat perdagangan penyu di Indonesia. Pada tahun 1999 ProFauna Indonesia mempublikasikan hasil investigasnya yang melaporkan sekitar 9000 ekor penyu dibantai dalam waktu 4 bulan di di Bali. Setelah publikasi itu, pada tahun 2000 hingga 2002 aparat penegak hukum mulai gencar melakukan penyitaan dan penegakan hukum atas perdagangan penyu illegal tersebut.
Ditulis oleh ProFauna Admin pada Sel, 02/14/2012 - 11:00
Sebuah kabar menggembirakan untuk upaya perlindungan terhadap spesies langka ini adalah dikeluarkannya sebuah surat edaran dari Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia kepada Gubernur di seluruh Indonesia untuk melindungi penyu.
Meskipun telah dilindungi di banyak kota di Kalimantan perdagangan telur masih terus terjadi. Telur penyu yang diperdagangkan tersebut sebagian besar telur penyu hijau (Chelonia mydas) dan sedikit penyu sisik (Eretmochelys imbricate). Bahkan telur penyu asal Kalimantan tersebut juga diperdagangkan sampai ke Malaysia.
Ditulis oleh ProFauna Admin pada Sel, 12/23/2008 - 11:00
Perdagangan penyu di Bali telah mendapat perhatian dunia internasional dalam lima belas tahun terakhir ini. Tahun 1990-an, beberapa lembaga internasional seperti Greenpeace mempublikasikan bahwa telah terjadi perdagangan dan pembantaian ribuan penyu per tahun di Bali.
ProFauna Indonesia (Temukan kami di Google+) adalah lembaga independen non profit berjaringan internasional
yang bergerak dibidang perlindungan dan pelestarian satwa liar dan habitatnya.