Pembakar Orangutan Sudah Ditemukan

Kasus pembakaran satwa primata yang diduga jenis orangutan yang diunggah di facebook oleh akun bernama Polo Panitia Hari Kiamat mulai menunjukan titik terang. Setelah ramai dibicarakan di dunia maya dan mengundang kemarahan netizen, akhirnya pelaku mulai teridentifikasi keberadaannya.

Mengutip berita dari Borneonews.co.id, Kepala Badan Konservasi Suber Daya Alam (BKSDA) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Pangkalan Bun, Hartono mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Resort Kotawaringin Barat, Kalteng tentang kasus yang menghebohkan itu. Pemilik akun facebook Polo Panitia Hari Kiamat sudah teridentifikasi dan akan segera diminta keterangannya di kantor BKSDA Pangkalan Bun.

Menyulut Kemarahan Masyarakat

Kasus pembakaran satwa yang diduga orangutan itu menyulut kemarahan masyarakat di dunia maya. Foto pembakaran orangutan yang diunggah di website lembaga Protection of Forest & Fauna (PROFAUNA) dan halaman facebook PROFAUNA Indonesia (https://www.facebook.com/pages/ProFauna-Indonesia/54459281066) mendapat perhatian tinggi dari masyarakat.

Foto pembakaran orangutan yang kemudian diunggah di facebook PROFAUNA Indonesia itu sampai tanggal 24 Juni 2015 pukul 08.00 wib sudah dilihat lebih dari 291.000 orang dan disebarkan (share) sebanyak lebih dari 1500 kali. Beragam kecaman tehadap aksi keji itu muncul dari masyarakat di halaman facebook PROFAUNA Indonesia.

Akun facebook bernama Ian Ardyan mengatakan, "Aku Ian Ardyan, asli warga Dayak dari suku Kenyah & Punan (Ayah Ibu), miris melihat prilaku mereka yang tega melakukan hal keji pada orangutan. Bukannya melindungi tetapi malah bertindak tanpa ada belas kasih pada sesama mahluk Tuhan.".

Tara Nasir mengatakan, "Sungguh gak bisa dimengerti! Untuk apa sih ini guna nya menyakiti sesama makhluk ciptaanNYA? Untuk di makan pun enggak, cuma sekedar membunuh sungguh keji manusia ini".

Sementara itu pengguna facebook lainnya yang bernama Putri Ramdhani mengatakan, "binatang aja masih punya perasaan, kadang suka membantu menyelamatkan manusia. Kok manusia malah membantai binatang".

Bukan Orangutan?

Meski menjadi berita heboh di dunia maya, kasus pembakaran orangutan itu juga memunculkan sedikit perdebatan di kalangan ahli orangutan. Beberapa mengatakan bahwa satwa yang dibakar itu sepertinya bukan orangutan, melainkan beruk. Namun terlepas itu orangutan atau beruk, PROFAUNA Indonesia memandang bahwa tetap saja tidak bisa dibenarkan tindakan keji terhadap satwa liar seperti itu.

"Seandainya satwa liar yang dibakar itu bukan orangutan,  tetap saja hal ini melanggar etika dan hukum, karena membunuh satwa liar dari hutan itu tetap harus ada izinnya", tegas Swasti Prawidya Mukti, juru kampanye PROFAUNA Indonesia.

Akun facebook bernama Yasmin Putri dalam komentarnya di akun facebook pendiri PROFAUNA Indonesia, Rosek Nursahid, mengatakan, "kejam banget, biadab! Kalau gue sih itu mau orangutan atau monyet, tetap aja gak pantas dibantai kayak gitu"

© 2003 - 2024 ProFauna Indonesia

ProFauna Indonesia (Temukan kami di Google+) adalah lembaga independen non profit berjaringan internasional
yang bergerak dibidang perlindungan dan pelestarian satwa liar dan habitatnya.