Meriahnya Peringatan Hari Primata Indonesia 2019

Hari Primata Indonesia kembali diperingati dengan mengangkat tema "Stop Berburu Primata!" selama bulan Januari hingga puncaknya pada Rabu, 30 Januari 2019. Aksi peringatan dilakukan dengan berbagai kegiatan seperti kampanye publik, edukasi, dan kampanye di media sosial.

Sedikitnya 28 aksi dilakukan oleh berbagai kalangan, baik organisasi mahasiswa, kelompok pecinta alam, organisasi non pemerintah, maupun individu. Aksi tersebut tercatat dilakukan di 12 kota Indonesia anatara Malang, Berau, Luwuk Banggai, Jakarta, Sidoarjo, Bandung, Probolinggo, Kuningan, Kotawaringin Barat, Makassar, Purwokerto, dan Bogor.

"Peringatan Hari Primata Indonesia ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian primata, sekalgus mengajak masyarakat luas melakukan aksi," kata Siti Nur Hasanah, juru kampanye PROFAUNA Indonesia.

Salah satu aksi pada puncak peringatan Hari Primata Indonesia 2019 adalah kampanye publik di depan Gedung Sate, Bandung yang dilakukan oleh para supporter dan simpatisan dari PROFAUNA Representative Jawa Barat. Kampanye yang dilakukan dengan aksi aksi teatrikal tersebut menyuarakan pentingnya pembatasan kepemilikan senapan angin yang kerap kali digunakan untuk memburu primata.

"Kelompok pemburu yang hobi justru meningkat dengan menggunakan senapan angin. Primata ditembak hanya untuk faktor kesenangan pribadi, setelah mati lalu diunggah ke media sosial," kata Nadya Andriani, koordinator PROFAUNA Representative Jawa Barat.

Sekitar 59 jenis primata hidup di Indonesia, dari primata berukuran kecil seperti tarsius hingga primata berukuran besar seperti orangutan. Sayangnya, Indonesia juga dikenal sebagai negara yang memiliki daftar panjang satwa liar terancam punah, tak terkecuali jenis primata.

IUCN menempatkan 4 jenis primata Indonesia dalam daftar 25 primata paling terancam punah di dunia periode 2016-2018 yaitu simakobu, kukang jawa, orangutan kalimantan, dan yaki.

Selain deforestasi, perburuan dan perdagangan primata juga masih menjadi ancaman serius bagi kelestarian primata di alam. Atas nama hobi, perburuan primata seakan dianggap sebagai hal yang normal dan bahkan menjadi kebanggaan jika berhasil memburu. Padahal berburu primata bukan sesuatu yang patut dibanggakan.

"Jumlah aksi peringatan hari primata Indonesia 2019 ini sebenarnya jauh lebih banyak, namun yang terpantau dan dilaporkan ke PROFAUNA itu baru 28 aksi, yang dari daerah-daerah lain belum menginformaskannya ke kami," pungkas Siti. (Luf)

Link terkait:

© 2003 - 2024 ProFauna Indonesia

ProFauna Indonesia (Temukan kami di Google+) adalah lembaga independen non profit berjaringan internasional
yang bergerak dibidang perlindungan dan pelestarian satwa liar dan habitatnya.