Banjir bandang melanda Kota Batu, saatnya memulihkan fungsi hutan lindung

Pada tanggal 4 November 2021 banjir bandang melanda sejumlah daerah di Kota Batu, Jawa Timur. Selain faktor hujan, hal ini diduga  karena hutan lindung  di daerah Batu khususnya yang berada di lereng Arjuna banyak yang telah beralih menjadi pertanian sayur. Hutan lindung yang semestinya berfungsi untuk mencegah tanah longsor dan menjaga ketersediaan air telah banyak beralih fungsi.

Lihat: video banjir di Batu

Pengamatan di lapangan menunjukan hutan lindung di lereng Gunung Arjuna yang bagian bawah itu telah beralih fungsi menjadi lahan pertanian. Sedangkan hutan lindung yang bagian atas itu secara alami berupa rumput dan semak. Kebakaran yang melanda tahun 2019 juga memperparah kondisi hutan yang rusak.

"Hutan Lindung di Malang raya sudah pada tahap kritis, harus ada rehabilitasi atau pemulihan dengan menanam pohon bukan sayur atau malah tanaman porang", tegas Rosek Nursahid, pendiri PROFAUNA Indonesia.

Saat ini PROFAUNA dan Perhutani juga sedang mengandeng petani untuk memulihkan hutan lindung tersebut dengan alih komoditi dari tanaman sayur menjadi pohon buah. "Tanaman sayur kedepannya tidak boleh ditanam di hutan lindung, harus berupa pohon keras,", kata Rosek.

Baca artikel terkait: Petani sepakat memulihkan hutan

Dalam hal memulihkan hutan lindung yang rusak, PROFAUNA bukan hanya sekedar mendampingi petani hutan, tapi juga membagikan bibit pohon. Bibit pohon yang diberikan ke petani ini merupakan hasil skema adopsi pohon yang dijalankan PROFAUNA.

Lihat: video pembagian bibit pohon

PROFAUNA mendesak agar semua hutan lindung di wilayah Batu dan Malang dipulihkan fungsinya. Jangan ada lagj pembukaan hutan lindung dan hutan lindung yang tersisa yang kondisinya masih baik itu hukumnya wajib untuk dijaga kelestariannya.

Penyebab banjir bandang di Batu ini kombinasi dari berbagai faktor, selain faktor curah hujan tinggi yang menyebabkan lahan-lahan curam (dinding pusung) itu longsor, juga ada efek dari kebakaran hutan tahun 2019 dan pertanian sayur yang meluas. Diduga pertanian sayur tersebut turut memperparah terjadinya banjir.

Untuk daerah Pusung Lading, dari pengecekan di lapangan itu memang ada faktor tanah longsor di sisi-sisi Pusung Lading pada bagian hulu yang mengarah ke Gunung Arjuna. Kombinasi dari beberapa faktor itulah yang diduga memperparah banjir yang berdampak luas di Kota Batu.

© 2003 - 2024 ProFauna Indonesia

ProFauna Indonesia (Temukan kami di Google+) adalah lembaga independen non profit berjaringan internasional
yang bergerak dibidang perlindungan dan pelestarian satwa liar dan habitatnya.